Keberagaman yang Saling Menguntungkan

Tim berteduh di jembatan di jalan menuju Desa Sunge Sigiring-Giring.

OLEH Tengku Lidra – Kami, tim survei SWTS dari SINTAS Indonesia melakukan kegiatan perdana kami di Sumatera Utara. Saya dan rekan saya Mudiak, berangkat dari Kecamatan Siborong Borong menuju Desa Sunge Sigiring-Giring dengan menggunakan mobil.

Dalam perjalanan, kami bertemu dengan salah satu anggota dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara yaitu Nasir Siregar. Orang-orang sering menyebut dirinya sebagai Regar Parmawas atau Regar Parbabiat yang artinya Siregar yang dekat dengan mawas dan babiat (orangutan dan harimau). Nama beliaupun juga dikenal baik di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal karena dedikasinya terhadap orangutan dan harimau di sana.

Kondisi jalan penghubung antara Desa Situnggaling – Desa Sunge Sigiring-Giring yang sedang diperbaiki.

Perjalanan masih berlanjut, saya dan Sukri dengan mobil, Abang Nasir dengan motor trail kesayangannya. “Aku bisa mabuk perjalanan kalau naik mobil, setelah itu tidak masuk kantor selama seminggu”, ungkapnya. Kami sampai di Ibukota Kecamatan Saipar Dolok Hole, yaitu Desa Sipagimbar untuk bertemu dengan Kepala Desa Sunge Sigiring-Giring. Abang Nasir sebelumnya telah membantu kami untuk menyampaikan maksud kedatangan kami ke kepala desa.

Setelah selesai berdiskusi dan menyantap makan siang khas lokal jamuan kepala desa, kami melanjutkan perjalanan ke desa. Kesan pertama yang sangat baik, kepala desa menyarankan untuk menumpangi mobil 4WD milik PLN untuk menuju lokasi karena jalan yang sulit dilewati mobil biasa. Kami meninggalkan mobil kami di warung yang terletak di titik terakhir jalan yang bisa dilalui mobil biasa.

Perjalanan menuju Desa Sunge Sigiring-Giring masih berlanjut, terlihat pemandangan masyarakat yang sedang bekerja membangun akses jalan yang lebih baik. Salah satu karyawan PLN yang juga ikut melakukan perjalanan bersama kami bercerita kalau desa yang akan dituju belum teraliri listrik. Perjalanan ini adalah proses survei lokasi untuk menyambungkan listrik ke desa tersebut.

Satu jam perjalanan telah kami lalui dan kami sampai di Desa Sunge Sigiring-Giring, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan. Desa yang sebagian penduduk beragama Islam dan sebagian lagi Kristen. Pencarian warga pada umumnya adalah bertani.

Temuan feses diduga harimau yang sudah lama. Lokasi berdekatan dengan camp pekerja jalan.

Sampainya di sana kami disambut oleh salah satu kepala dusun. Beliau mengarahkan kami ke salah satu rumah warga yang muslim. Kami berdiskusi dengan kepala dusun dan beberapa warga di sana mengenai kegiatan yang akan kami lakukan. Hasil diskusinya, kami akan dibantu oleh dua orang warga lokal untuk melakukan survei selama tiga hari mendatang.

Pak Aman, adalah salah satu warga lokal yang membantu kami. Beliau membawa tas anyaman plastik yang didalamnya ada botol minum. Menurut kami, botol yang digunakan cukup unik, yaitu bekas botol herbisida (roundup) yang sudah dibersihkan.

Warga lokal memberikan kami air nira.

Sepanjang perjalanan melakukan survei di hutan, kami banyak bercerita. Salah satu cerita yang berkesan oleh kami adalah tentang cara mengendalikan hama di kampung mereka. Warga yang beragama kristen membantu warga muslim dalam membasmi hama di kebun mereka. Ketika akan memasuki panen, hama jenis mamalia seperti tikus, babi, beruk, kera akan datang untuk ikut mengambil hasil tani dan kebun warga. Di saat yang sama, peristiwa ini juga menguntungkan bagi warga kristen. Mereka akan memburu hama tersebut dan memakannya. Pemilik kebunpun terhindar dari hama tanpa perlu menggunakan pestisida berlebihan. Kamipun berpikir, begitu menguntungkannya hidup dengan toleransi beragama yang tinggi.

Namun, ada juga peristiwa negatif yang terjadi, yaitu ketika harimau menerkam anjing para pekerja jalan. Anjing telah menghilang satu persatu. Salah satu warga ada yang melihat langsung penampakan harimau. Apakah harimau ini kehabisan satwa mangsa alaminya, yang mengakibatkan dia menerkan anjing? Atau hanya kebetulan pondok pondok pekerja jalan yang berada di jalur perlintasan harimau? Kami belum menemukan jawaban pastinya.